STAY @ My Blog

Jumat, 15 Mei 2009

Ahmad Dinejad

Tuhan mencintai siapa yang merendah dalam kehidupan pribadinya!

TV Fox (AS) menanyakan pada Presiden Iran Ahmedi Najad; "Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?"

Jawabnya: "Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:"Ingat,kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggungjawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .

"Berikut adalah bagaimana penyiar menggambarkan dirinya.

Ahmedi Najad, adalah presiden Iran yang membuat orang ternganga, karena pada saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan Ia menyumbangkan seluruh karpet Iran Istana yang sangat tinggi nilai maupun harganya itu kepada masjid 2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.

Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler untuk menggantinya dengan ruangan biasa dengan 2 kursi kayu, meski sederhana tetap terlihat impresive.

Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan disekitarrumah dan kantor kepresidenannya.

Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya, arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi, sehingga pada saat menteri 2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977, sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran.

Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu 2 nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya. Hanya itulah yang dimilikinya seorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis, belum lagi secara minyak dan pertahanan.

Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan; roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan, ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan, dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung keruangannya tanpa ada hambatan.

Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi, atau hal 2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.

Lihat foto2 di atas yang menegaskan penjelasan.

Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal 2 nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi.

Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut, kemudian dipulikasikan oleh media masa diseluruh dunia, termasuk Amerika.

Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka.

Dan foto terakhir memperlihatkan ruang makan dimana presiden sedang menikmati makanannya.

Selasa, 12 Mei 2009

Biografi DR.GANJAR KURNIA.,D.E.A
REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG


Ganjar Kurnia
From Ghabopedia



BIODATA

Lahir : Bandung, 3 Januari 1956

Agama : Islam

Pendidikan :

* Lulus S1 dari Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (1979)
* Lulus DEA (S2) untuk bidang studi Sosiologi dan Ekonomi Masyarakat dari Universitas Paris X Nanterre (1983)
* Lulus S3 untuk studi Sosiologi Pedesaan dari Universitas Paris Nanterre (1987)

Karir :

* Dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (1979-sekarang)
* Pejabat Sementara PD III Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (1982)
* Dosen Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran (1990-sekarang)
* Dosen Pasca Sarjana Pengairan PU (1991-1998)
* Dosen Tamu Sespimpol (1998-1999)
* Kepala Pusat Dinamika Pembangunan Universitas Padjadjaran (1995-sekarang)
* Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan Jawa Barat Universitas Padjadjaran (2000-2004)
* Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (2003-2004)
* Peneliti pada Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran (1990-sekarang)
* Guru Besar Sosiologi Pertanian Universitas Padjadjaran (2003)
* Staf Khusus Rektor Universitas Padjadjaran (1998-sekarang)
* Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Paris (2004-sekarang)
* Rektor Universitas Padjadjaran terpilih (2007-2011)

Kegiatan Akademik :

* Mendirikan LISES Universitas Padjadjaran (1981)
* Mendirikan Racana Pramuka(1979)
* Supervisor Kuliah Kerja Nyata Universitas Padjadjaran (1980-1982)
* Pembina Pramuka Universitas Padjadjaran (1990-2004)
* Pengurus Ikatan Alumni Fakultas Pertanian
* Pengurus Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (1998-2004)
* Tim sistem Perencanaan, Penyusunan Program dan Penganggaran (SP4) Universitas Padjadjaran (2000)
* Ketua Panitia Dies Universitas Padjadjaran ke-46 (2003)

Kegiatan di Jawa Barat :

* Pengurus Korps Alumni Damas (1995-2003)
* Koordinator Peneliti Penyerahan Irigasi Kecil di Jawa Barat pada International Management Institut (1998/1989)
* Anggota Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan (2000-2004)
* Koordinator Mahasiswa Peduli Kesenian Tradisional Jawa Barat. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat (2001-2002)
* Ketua Umum Ikatan Peminat Dan Ahli Demografi Indonesia (IPADI) Jabar (1995-2004)
* Pengurus Ikatan Sosiologi Indonesia Jawa Barat (1995-1997)
* Koalisi Mitra Peduli Kependudukan Jawa Barat (MILIK) sebagai Ketua Umum (2002-2004)
* Wakil Ketua Komite Perencanaan Jawa Barat (2003-2004)

Kegiatan Nasional :

* Dewan Pengarah Jaringan Komunikasi Irigasi Indonesia (JKII, 1991-2003)
* Wakil Ketua Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia Jawa Barat (BKKNI, 1996-2002)
* Sekretaris Tim Ahli Bimas Departemen Pertanian (1997-2000)
* Sekretaris I IPADI Pusat (1998-sekarang)
* Sekretaris Eksekutif Jaringan Komunikasi Irigasi Indonesia (JKII, 1998-2001)
* Konsultan Bank Dunia Untuk WATSAL (1999)
* Dewan Pengarah Forum Pengembangan Partisipasi Masyarakat (FPPM) Jakarta (2000-sekarang)
* Pengurus KNI ICID - Indonesia (hingga sekarang)
* Pengurus KBA Pelajar Islam Indonesia (PII) (2001-sekarang)
* Juri Nasional Lomba Karya Inovatif Produktif Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (2001-2003)
* Anggota Tim Ahli Dewan Ketahanan Pangan Departemen Pertanian (2002-sekarang)

Kegiatan Internasional :

* Pimpinan rombongan kesenian untuk International Children Festival di Ankara dan Istambul (1987)
* Pimpinan rombongan kesenian Universitas Padjadjaran ke Belanda dan Prancis (2000)
* Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Paris (2004-sekarang)

BIOGRAFI

Selesai sudah agenda pelantikan rektor kali ini. Setelah tertunda kurang lebih 8 Bulan pasca pemilihan tanggal 12 Agustus 2006, akhirnya Mendiknas resmi melantik Prof. Dr. Ganjar Kurnia. Ir., DEA., sebagai rektor Universitas Padjadjaran (Unpad) terpilih periode 2007-2011. Pelantikan yang sebenarnya sempat menuai polemik internal ini disambut positif oleh banyak pihak terutama Civitas Akademika Unpad. Sejatinya, meskipun menimbulkan banyak kontroversi, Unpad masih tetap berjiwa besar dalam menerima semua kebijakan. Hal ini justru menunjukkan jati diri Unpad sebagai perguruan tinggi yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Pelantikan Prof. Ganjar sudah pasti membawa perkembangan bagi masyarakat Unpad kedepan, ini artinya episode baru kepemerintahan seorang guru besar pertanian sudah siap dimulai.

Masih segar dalam ingatan orasi Prof. Ganjar saat presentasi visi misi pemilihan rektor. Ia mengangkat tema "membangun unpad menuju academic excellence dengan kebersamaan". Prof. Ganjar terlihat sangat yakin dan percaya diri tentang apa yang disampaikannya. Ada hal yang menarik ketika beliau menyorot pokok-pokok pemikiran tentang pencapaian visi. Konsep yang dipaparkan Prof. Ganjar harus sesuai dengan pelaksanaannya di lapangan. Setiap orang tentu menginginkan perubahan baru didalam perjalanan kehidupannya. Namun, perubahan yang diinginkan itu biasanya berkaitan dengan suatu momentum yang baik.

Sebelumnya, Ganjar mengajar di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, kemudian menjadi Pejabat Sementara PD III Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran. Lalu dipercaya menjadi Dosen Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran dan Dosen Pasca Sarjana Pengairan PU. Ia juga sempat menjadi Dosen Tamu Sespimpol. Ganjar menjabat Kepala Pusat Dinamika Pembangunan Universitas Padjadjaran pada tahun 1995. Setelah itu ia menjabat Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebudayaan Jawa Barat Universitas Padjadjaran.

Dari jabatan Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Ganjar menjadi Peneliti pada Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran. Karena pengabdiannya, ia dinobatkan sebagai Guru Besar Sosiologi Pertanian Universitas Padjadjaran pada tahun 2003. Ia pernah pula menjadi Staf Khusus Rektor Universitas Padjadjaran. Karirnya juga berlanjut ke pemerintahan sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Paris.

बिओग्रफी टोनी बलिर

Tony Blair
born: 06-05-1953
birth place: Edinburgh, Scotland

The son of a barrister and lecturer, Tony Blair was born in Edinburgh, but spent most of his childhood in Durham.


At the age of 14 he returned to Edinburgh to finish his schooling at Fettes College. He was later educated at St. John's College, Oxford, where he obtained a law degree. He joined the Labour Party after graduation.

During the 1983 general election Blair became MP for Sedgefield, and aligned himself with the reforming tendencies in the party. He made a speedy rise through the ranks, being promoted first to the shadow Treasury front bench in 1984. He subsequently served as a trade and industry spokesman, before being elected to the Shadow Cabinet in 1988 where he was made Shadow Secretary of State for Energy. In 1989 he moved to the employment brief.

After the 1992 election, the new Labour leader John Smith, promoted Blair to Shadow Home Secretary. It was in this post that Mr Blair made famous his pledge that Labour would be tough on crime, tough on the causes of crime.

Two years later Smith died of a heart attack. Blair and fellow shadow cabinet member, Gordon Brown, famously agreed that Blair would stand for the leadership, with Brown becoming Chancellor in the event of victory.

Elected using the new election rules they had helped to bring in, Blair and Brown set about changing the Labour Party, modifying its constitution away from commitments to public ownership, and allying the party to big business, rather than the trade unions movement.

Although it attracted much criticism for its alleged superficiality, from both political opponents and traditionalists within the party, "New Labour" achieved a landslide victory over John Major’s ruling Conservative Party in the 1997 general election.

In government Blair has been notable for his commitment to business interests. He will probably be best remembered for the introduction of university tuition fees, and for market reforms to the NHS and social services. He has also been criticised for his attachment to media manipulation and ‘spin’.

Blair also presided over the British involvement in the Kosovan War, and was the only Prime Minister of the 20th century to father a child while in office.

Despite a drastically reduced turnout in the 2001 UK general election, the Labour Party preserved its majority. Blair became the first Labour Prime Minister to serve two consecutive terms.

Following the terrorist attack on the World Trade Centre on 11 September 2001, Blair was quick to align Britain with the US, specifically involving the country in the hugely controversial campaigns in Iraq and Afghanistan. This cost him a substantial percentage of his popular support.

On a more positive note, his contribution towards assisting the Northern Ireland Peace Process by helping to negotiate the Good Friday Agreement after 30 years of conflict is widely recognised.

On 10 May 2007, Blair announced during a speech at the Trimdon Labour Club in his Sedgefield constituency his intention to resign as Labour Party leader and that he will tender his resignation as Prime Minister on 27 June 2007. He was replaced by Gordon Brown.

Blair is married to barrister Cherie Booth. They have three sons and one daughter.